Guru Adakalanya Luput Ilmu

No comments
guru dalam pandangan murid adalah sosok multi bisa
guru dalam pandangan murid adalah sosok multi bisa

Oleh : Maulida Nugrah Fitra

Pengantar

Guru dalam pandangan murid adalah sosok yang multi bisa.Guru adalah pihak yang memiliki banyak ilmu dan keahlian. Begitu besar peran seorang guru karena dianggap memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni dan menjadi contoh. Namun sedalam dan seluas apapun ilmu yang dikuasai oleh guru, tentu tetap memiliki batasan kemampuan. Terlebih untuk menguasai ilmu yang luasnya seperti lautan yang tidak bertepi.

Peran Guru

Seorang guru memiliki tugas yang mulia yaitu menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya. Guru adalah sumber jawaban dari para murid yang bertanya. Apabila murid bertanya maka sudah menjadi tugas guru untuk menjawab. Akan tetapi bukanlah satu aib jika seorang guru tidak dapat memberikan jawaban. Namun guru tetaplah insan biasa yang memiliki batasan kemampuan. Bagi seorang pendidik tidak perlu malu dan takut ketika peserta didik bertanyanamun tidak memiliki pengetahuan tentangnya atau malu untuk berkata “saya tidak tahu”. Jangan sampai karena rasa malu tersebut guru menjadi berkata tanpa ilmu.

Guru Kala Tidak Tahu

Rasulullah ﷺ juga pernah mengatakan “tidak tahu” ketika ditanya tentang tempat apa yang paling baik. Hingga pada akhirnya wahyu datang menjelaskan tentang hal tersebut kepada Rasulullah Ibnu Mas’ud mengatakan:

“Sesungguhnya merupakan bagian dari ilmu jika kamu mengatakan Allahu A’lam, Allah lebih mengetahui pada apa yang tidak kamu ketahui”.

Maksud dari berbicara tanpa ilmu adalah seseorang mengemukakan suatu hujjah tanpa menggunakan dalil atau dasar lain. Atau berkata ngawur, yang mana isi dari pada ucapannya adalah sebatas bualan dan kebodohan. Orang yang berkata tanpa ilmu dapat merusak masyarakat.

Guru dan Sebuah Peringatan

Berbicara tanpa ilmu juga termasuk perkara yang diharamkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firmanNya:

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَاْلإِثْمَ وَالْبَغْىَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

“Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu)

Guru memiliki potensi untuk berkata tanpa ilmu kepada para muridnya. Adapun faktor penyebab guru melakukan hal tersebut kemungkinan berawal dari kurangnya persiapan untuk mempersiapkan materi, tambah lagi malu untuk mengatakan “saya tidak tahu”.

Guru Serampangan

Guru dalam pandangan murid adalah sosok yangb multi bisa

Guru dalam pandangan murid adalah sosok yang multi bisa. Namun guru memiliki potensi untuk berkata tanpa ilmu kepada para muridnya. Adapun faktor penyebab guru melakukan hal tersebut kemungkinan berawal dari kurangnya persiapan untuk mempersiapkan materi; juga karena malu untuk mengatakan “saya tidak tahu”.

Ketika guru berkata tanpa ada dasarnya berpotensi akan menjerumuskan murid kepada kesesatan. Terlebih jika sampai murid mengamalkannya. Contoh gambarannya adalah, ada seorang guru agama yang belajar sekian tahun dari Timur Tengah. Namun ketika mengajar muridnya, ada satu kasus yang tidak dia ketahui. Mungkin itu persoalan baru yang berkembang seiring majunya zaman sehingga harus mencari terlebih dulu contoh kasus yang serupa dengannya. Namun guru ini khawatir titelnya bila tidak bisa menjawab. Akhirnya, tanpa memenuhi kaidah , guru tersebut langsung menjawab dengan sebisanya.

Jalan Keluar

Dari gambaran di atas, maka hendaknya bagi seorang guru untuk berhati-hati dan tidak malu untuk berkata “tidak tahu”. Atau guru dapat menggunakan alternatif jawaban yang lain. Misalnya “saya belum tahu, nanti saya pelajari lagi”, atau pertanyaan yang belum terjawab bisa menjadi pr di kemudian hari.

Solusi bagi seorang guru untuk mengantisipasi hal yang tersebut, dapat dengan melakukan persiapan sebelum mengajar atau memperluas wawasan, dan yang terpenting adalah tidak malu untuk mengatakan “saya tidak tahu”. Namun jika hat tersebut sudah terjadi, maka jadikan motivasi untuk lebih banyak belajar. Karena guru yang berhenti belajar tidak pantas untuk mengajar.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar