MOTIVASI TERBAIK GURU

No comments
Students raise their hands

Oleh Ainur Shoffiah 

         Guru merupakan profesi mulia yang harus memperhatikan setiap perilaku yang dilakukan karena perilaku guru akan selalu menjadi acuan dan landasan bagi peserta didik. Tugas guru bukan hanya memberi ilmu saja, tetapi juga meliputi pemberian contoh terhadap nilai-nilai moralitas dan etika.[1]

         Etika guru bisa menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk menjadi individu yang sopan dan bertanggung jawab atas seluruh keadaan,[2] salah satu tuntutan dari tanggung jawab guru adalah membangun motivasi belajar terhadap peserta didik agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.[3]

         Memotivasi peserta didik merupakan sebuah kepentingan bagi seorang guru, agar ilmu yang guru miliki memiliki nilai kebermanfaatan yang tidak akan pernah habis sepanjang waktu selama peserta didik terus mengamalkan ilmu yang pernah didapat. Motivasi juga menjadi awal langkah yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar, motivasi yang dibangun oleh guru sejak awal akan mempermudah siswa dalam menjalani tahapan-tahapan belajar selanjutnya, salah satu manfaat bagi guru yaitu mempermudah guru mengetahui pembelajaran apa saja yang diminati oleh peserta didik.

         Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tertarik dengan berbagai pembelajaran dan tugas yang disampaikan oleh guru, selain itu peserta didik juga akan tidak menyukai perilaku-perilaku negatif yang menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, hendaknya guru lebih memperbanyak waktu yang digunakan untuk memotivasi peserta didik karena motivasi akan membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya sebuah pembelajaran.

         Carl Rogers pakar humanistic psikologi mengungkapkan, pada dasarnya dalam setiap diri manusia ada keinginan yang sangat kuat untuk belajar tetapi dengan cara instan, peran yang harus dilakukan oleh guru hanyalah memupuk dan mengembangkan keinginan tersebut.[4] Salah satu di antara cara untuk memotivasi peserta didik adalah dengan menunjukkan bahwa guru mempercayai atas kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, guru menyampaikan pesan-pesan positif untuk peserta didik dalam bentuk nasehat, guru memperhatikan tantangan negatif yang kurang mampu dikerjakan oleh peserta didik, menghindari sindiran tajam yang dapat melukai hati peserta didik.[5]

         Guru berperan sebagai orang tua peserta didik di lingkungan sekolah yang harus memotivasi dengan memberikan nasehat-nasehat yang dapat memacu semangat dalam diri peserta didik,[6] sebagaimana metode motivasi yang diterapkan oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat. Nabi ﷺ biasa menyemangati sahabat untuk selalu berada dalam kebaikan yaitu dengan cara menyebutkan pahala dan mengingatkan kebermanfaatan jika selalu istiqomah dalam jalan kebaikan,[7] salah satu contohnya pada hadits berikut,

“Dari Aisyah, bahwasanya Nabi s.a.w bersabda: Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah sakit kecuali itu menjadi penghapus dosa-dosanya walaupun (musibah itu hanya) duri yang menusuknya atau kotoran.”

Nilai motivasi yang dapat diambil dari hadits tersebut adalah Rasulullah ﷺ mendidik para sahabat agar sabar dalam menghadapi sakit yang diderita dengan cara mengingat besarnya ganjaran yang akan diperoleh.[8]

         Bukan hanya Rasulullah yang memberikan motivasi terhadap sahabatnya, tetapi Allah ﷻ juga memberikan motivasi kepada Rasulullah ﷺ, disebabkan beliau adalah manusia yang juga membutuhkan motivasi, sebagaimana ayat yang telah Allah turunkan,

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu Pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.[9]

Penjelasan ayat tentang motivasi yang Allahﷻ berikan kepada Rasul-Nya adalah Allah tidak akan meninggalkan Rasulullahﷺ dan akan selalu memberikan petunjuk dalam setiap langkah nabi, dengan terus berusaha memberikan hiburan hati yang terus menerus dicemooh dan dihina oleh umatnya sendiri.[10]

         Berdasarkan makalah yang telah tertulis, kesimpulan yang dapat diambil adalah guru merupakan motivator terbesar bagi peserta didik agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan hasil maksimal, guru hendaknya senantiasa memberikan motivasi untuk peserta didik karena motivasi adalah langkah utama menjadikan peserta didik semangat dalam melaksanakan proses kegiatan belajar.

 __________________________________________________________

[1] Ali Mudlofir, Pendidik Profesional, Cet. II, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, April 2013), hal 52.

[2] Ibid, hal. 55.

[3] Suyanto dan Asep Jihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru Dan Guru Profesional, Cet. II, (Yogyakarta: Multi Pressindo, April 2013), hal. 73.

[4] Ibid, hal. 74-76

[5] Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran, Cet. I, (Jakarta: Bumi Aksara, September 2016), hal. 117-118.

[6] Latifah Husein, Profesi Keguruan, Cet. I, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017), hal. 45.

[7] Abdul Fattah Abu Ghuddah, Rasulullah Sang Guru, Terj. Abu Husamuddin, Cet. I, (Sukoharjo: Pustaka Arafah, April 2019), hal. 293

[8] Ihsan Muhiddin dan Ulil Amri Syafri, “Metode Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Adab Al-Mufrad Karya Imam Bukhari”, Jurnal Misykat al-Anwar, hal. 9.

[9] QS. Al-Ahqâf: 35

[10] Abu Ali al-Bikhal, Ayat-Ayat Motivasi, Cet. I, (Depok: Mutiara Allamah Utama, Januari 2013), hal. 15

 

 

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar