Ruang Kosong Dalam Pendidikan

1 comment

Bagi negeri ini, tanggal 2 Mei memiliki makna yang begitu berarti. Ia menjadi titik pengingat akan pentingnya pendidikan. Pada hari ini, di tiap tahunnya diperingati sebagai hari pendidikan nasional.

Penentuan tanggalnya diambil dari kelahiran tokoh pendidikan; Soewardi Suryaningrat. Atau lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara . Surat Keputusan Presiden RI No.305 tahun 1959 menjadi dasar penetapannya.

Pendidikan adalah inti utama berkembangnya sebuah negeri. Abai dalam pendidikan menyebabkan eksistensi sebuah entitas berada dalam ancaman.

Pendidikan tidak terbatas di sekolah. Semenjak lahir hingga ajal menjelang, prosesnya senantiasa berjalan. Dalam perkataan yang terkenal disebutkan tuntutlah ilmu semenjak buaian hingga liang lahat.
Juga sering diingatkan oleh Dr. Adian Husaini agar tidak terjebak sekolahisme, belajar hanya saat dibangku sekolah. Setelahnya tidak.

Pendidikan juga bukan sekedar Kewajiban anak untuk mengejar masa depannya. Akan tetapi orang tua juga harus belajar perkara penting agar bisa mengantarkan anaknya meraih cita-citanya.

Masa kanak-kanak pendidikan terbantu secara reguler di bangkubsekolah, baik formal maupun non formal. Kebutuhan anak sedikit banyak terpenuhi. Meskipun kualitas harus selalu ditingkatkan.

Yang menjadi kekhawatiran adalah berhentinya belajar sementara kebutuhan pengetahuan ( baca: hasil pendidikan) selalu berkembang dan dinamis.

Perlu disiapkan tema tema penting pendidikan yang tidak tercover dalam kurikulum pendidikan resmi. Ada masa masa kritis yang perlu langkah yang benar.

Di antara pendidikan yang urgen adalah adalah pendidikan pranikah, pendidikan menjadi orang tua yang baik, parenting, manajemen keluarga, manajemen keuangan keluarga, menghadapi hari tua, menyelesaikan masalah hidup keluarga dan lain sebagainya.

Tema Tema itu belum banyak mendapatkan sentuhan. Semetara tingkat kebutuhannya begitu mendesak.

Dari sini, perlu di pikiran dalam bentuk kurikulum yang jelas dalam menyiapkan manusia seutuhnya.Bulan hanya mengantarkan menjadi manusia hingga bisa kerja.

Formatnya bebas, bisa terikat dalam satuan pendidikan atau edukasi non formal. Intinya tetap belajar. Tidak mengenal tua dalam belajar

Kisah klasik menceritakan sekian banyak ulama yang belajar di usia bukan muda lagi. Ada Ibnu Hazm Al Andalusi, ulama Andalusia, Zakaria Al Anshori,ulama madzhab Syafi’i, Ali bin Hamzah Al Kisa’i,pakar linguistik. lihat tirto.id

Seiring dengan Tema hari pendidikan tahun ini, Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar” Maka , mari ciptaan kemerdekaan dalam mengisi ruang kosong dalam pendidikan ini.

Penuhi kebutuhan pendidikan yang pada akhirnya mengantarkan manusia seutuhnya, lengkap dengan perangkatnya dalam menghadapi problematika kehidupan.

Also Read

Bagikan:

Satu pemikiran pada “Ruang Kosong Dalam Pendidikan”

  1. Ping-balik: Menjadi Guru Profesional - Gurunaa

Tinggalkan komentar