Terlalu Banyak Canda, Guru Sebaiknya?

No comments
Banyak bercanda
Male chef in white uniform laughing while looking at camera and looking happy , front view.

Oleh: Moeh Rosyid As-Sabahiey

Arti bercanda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bertingkah, berkelakar, bersenda gurau, dan berseloroh. Sehingga bercanda artinya seseorang berkelakar, bersendau gurau, atau berseloroh.

Penyebab munculnya sebuah candaan

Mengalihkan perhatian

Bercanda dapat menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang mereka hadapi. Dengan focus pada humor, mereka akan mudah melupakan masalah mereka.

Mengurangi stress

Dapat meredahkan stress dan membuat seseorang merasa lebih baik. Bercanda  dapat memicu pelepasan endorphin yang dapat menghasilkan perasaan senang.

Cara positif menghadapi masalah

Bercanda dapat menjadi cara untuk menghadapi masalah dengan cara yang lebih positif dari pada merasa putus asa atau terlalu seriau.

Mengatasi Ketidaknyamanan

Orang yang memiliki masalah mungkin merasa tidak nyaman atau malu untuk berbicara tentang masalah mereka secara langsung.

Alhasil, mereka menggunakan humor untuk mengatasi ketidaknyamanan secara sosial.

Cara menyembuhkan masalah

Meskipun bercanda dapat menjadi mekanisme yang efektif untuk mengatasi masalah, namun penting juga untuk diingat bahwa tidak semua bercanda bersifat sehat.

Pasalnya, sebagian orang mungkin menggunakan humor sebagai alat untuk menyembunyikan atau menghindari masalah tanpa mengatasi akar masalah tersebut.

 Gambaran orang yang berlebihan dalam bercanda

Orang yang berlebihan dalam bercanda akan banyak menimbulkan dampak negative pada diri kita dan juga orang lain. Dari pengalaman kami sendiri ketika menjadi pengajar/guru disalah satu madrasah ibtidaiyah. Mengalami keadaan sangat direndahkan dikarenakan terlalu banyak berlebihan dalam berbicara dengan murid. Menjadikan mereka tidak lagi memiliki rasa segan kepada guru. Dan ada beberapa dampak negative bagi seseorang yang berlebihan ketika bercanda;

Meretakkan hubungan

Kadang kala niat bercanda tetapi dengan cara yang kurang tepat justru malah membuat hubungan kamu dengan orang lain menjadi retak. Hal ini karena, tak semua orang mampu menerima dan menangkap maksud positif dari candaanmu sehingga mereka menilainya dengan negatif. Hal ini akhhirnya memicu sakit hati dan retklah hubungan kalian.

Bullying

Tanpa sadar kamu mungkin telah melakukan bullyng pada lawan candaanmu. Misalnya saja ketika kamu menjadikan fisik sebagai bahan candaan, seperti “badan kamu lebaran jadi lebar-an ya” . Wlaupun terdengar sederhana, tapi candaan yang melibatkan fisik adalah hal yang amat sensitif. Jadi perhatikan lagi caramu bercanda ya!

Kehilangan empati

Jangan-jangan karena kamu kebablasan saat bercanda tanpa sadar kamu telah kehilangan empati atas kesedihan orang lain. Misalnya saja ketika kamu mejadikan musibah yang menimpa orang lain sebagai bahan candaan. Hal ini tentu akan menyinggung hati orang lain dan tentunya tetap tidaklah pantas dilakukan walaupun orang tersebut menanggapinya dengan positif.

Dijauhi orang lain

Hati-hati ketika bercanda! Jika kamu terlalu kebablasan saat bercanda dengan orang lain dan sampai menyakiti hati mereka, bisa saja orang lain akan kehilangan respect padamu dan akhirnya memilih untuk menjauhimu.

Solusi untuk mengatasi terlalu berlebihan dalam bercanda

Ada beberapa solusi agar ketika bercanda tidak melampaui batas, dalam arti kata tidak berlebihan. Yang nantinya akan berdampak buruk bagi diri kita dan juga orang lain.

Memastikan perasaanmu

Ketika temanmu bercanda dan menyakiti perasaanmu, kamu perlu memastikan apakah bercandaan tersebut merupakan hal yang membuat perasaanmu terluka atau hanya sekadar perasaan tidak enak di hati yang terjadi sepintas saja. Dikutip Outing Therapy, jika kamu bisa memahami perasaanmu dengan cepat saat seseorang melukaimu dibalik kata “bercandaan” yang mereka lontarkan, maka akan semakin baik. Kamu akan lebih mudah mengatasi pikiran rumit yang terlintas di otakmu serta rasa yang tidak enak di hati dengan cepat dan tidak terlalu berlarut.

Amati kondisi sekitar

Setelah memahami perasaan sendiri, biasanya kita akan semakin mudah memahami bahwa perkataan yang disebut “bercanda” tersebut hanyalah guyonan belaka dan tidak perlu dianggap serius. Namun, seringkali kita menghadapi situasi saat kita merasa sakit hati kembali akibat lelucon dari teman kita. Lantas, apa yang harus dilakukan?Kali ini, mungkin kamu harus pahami dan amati situasi sekitar saat lelucon sedang dilontarkan, apakah sedang dalam keadaan santai dan penuh dengan bercandaan atau bercandaan tersebut justru membuatmu malu karena dilontarkan di depan banyak orang? Kamu perlu pikirkan ini baik-baik sebelum menegurnya secara langsung agar kamu tidak mudah terbawa emosi dan merusak pertemanan.

Tanya saran dari teman yang kamu percayai

Sebelum kamu berspekulasi lebih jauh, kamu perlu meminta saran dan bertanya kepada teman yang kamu percayai. Tanyakan kepada mereka apakah lelucon yang diberikan oleh temanmu kepadamu terdengar sangat sensitif atau hal biasa?
Tapi, ada baiknya juga kamu memahami bahwa setiap orang mempunyai tingkat sensitivitas yang berbeda. Bisa jadi memang lelucon sangat menyakitkan bagimu, tetapi bisa saja bagi temanmu biasa saja.

Sampaikan apa yang kamu rasakan

Terkadang perasaan setiap orang berbeda dan berubah-berubah, jika kamu merasa kamu tidak bisa mengatasi lelucon yang berlebihan tersebut, lebih baik kamu sampaikan apa yang kamu rasakan selama ini kepada temanmu secara langsung saat sedang berdua saja. Dilansir Psychology Today, kamu bisa menyampaikan apa yang kamu rasakan terhadap lelucon yang menyakitkan tersebut. Tapi, kamu perlu ingat, kamu tidak perlu sampaikan dengan nada tinggi atau sambil marah-marah, cukup jelaskan apa yang kamu rasakan secara jelas dan to the point!

Jika tetap berlanjut, kamu memutuskan pertemanan

Sebagian orang pasti akan beranggapan bahwa kamu orang yang gampang bawa perasaan atau “baper”. Keseringan orang yang beranggapan seperti ini terhadapmu, tidak akan menghiraukan bagaimana perasaanmu, sehingga penjelasan yang pernah kamu sampaikan akan sia-sia. Jika sudah seperti ini, kamu bisa langsung memutus tali pertemanan saja atau kamu bisa berjaga jarak agar tidak terlalu dekat. Ingat, perasaanmu tentu valid, jadi kamu perlu menjauhkan sumber yang membuatmu merasa bersalah atas apa yang kamu rasakan.

Dalam Islam bercanda diperbolehkan. Rasulullah pun bercanda dengan para sahabatnya. Kisah candaan Rasulullah paling terkenal adalah ketika beliau bercanda kepada seorang nenek, dengan mengatakan di surga tidak ada nenek-nenek. Mendengar hal itu nenek itu pun sedih, kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa nanti di surga umur semua orang itu 33 tahun, jadi yang tua menjadi muda kembali. Dan akhirnya nenek itu pun tersenyum mendengar pernyataan dari Beliau.

Sedangkan bercanda yang tidak diperbolehkan adalah ketika candaan itu berlebihan. Di dalam nya banyak hal-hal buruk yang keluar, seperti berbohong, ghibah, menghina, bercanda dalam urusan agama, dan lain-lain. Maka semua yang telah disebutkan tidak diperbolehkan, bahkan akan timbul dosa akibat dari berlebihan dalam bercanda. Oleh sebab itu, bercandalah sewajarnya dan jangan berlebihan, agar kita tidak terkena efek negative dari bercanda itu sendiri.

 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar