Urgensi Guru dalam Memberikan Keteladanan kepada Murid di Dunia Pendidikan

3 comments
Human resource management and leadership skills. Business team building, wooden figures smile face with light bulb icon for great idea and inspiration for creativity and innovation from brainstorming.

Oleh: Chairun Nisa Riky Purba

Pendidikan merupakan proses yang dilakukan untuk mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.[1] Dalam dunia pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan serta keberhasilan sebuah pendidikan. Jika guru memberikan ilmu dan perilaku yang salah, maka akan gugur terciptanya peserta didik yang lurus pemikiran dan tindakannya.[2]

 Islam memaknai pendidik atau guru sebagai orang yang bertanggung jawab atas perkembangan peserta didik dengan mengupayakan berbagai cara agar ilmu yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik, sehingga peserta didik mampu mengembangkan psikomotorik, kognitif, maupun potensi efektif yang peserta didik miliki.[3]

Guru bukan hanya seorang pengajar, pelatih dan pembimbing bagi murid, guru merupakan merupakan panutan yang digugu dan ditiru oleh para murid sebagai contoh bagi kehidupan dan kepribadian seorang murid.[4] Makna  membimbing menurut Ki Hajar Dewantara yaitu ing-ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, yang bermakna hendaknya guru mampu memberikan contoh yang baik, harus dapat memberikan pengaruh yang baik dan harus dapat mengendalikan peserta didik. Dengan demikian membimbing dimaknai dengan pembentukkan manusia menuju kepribadian yang baik tanpa dibarengi dengan paksaan. [5]

Salah satu kode etik guru yaitu memelihara akhlak yang mulia dalam pergaulan dengan orang banyak serta menghindari akhlak yang buruk. Flanders memandang bahwa seorang guru akan dicintai apabila di dalam dirinya tertanam sifat menerima orang lain, tentang, lemah lembut, murah senyum, terpercaya, sabar, serta mampu mengerjakan tugas-tugas dengan baik.[6] Guru sebagai pewaris Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam hendaknya memperlihatkan akhlak yang mulia, sebagaimana yang Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam lakukan saat menghadapi umatnya.[7]

Murid memandang guru sebagai sosok figur terbaik, sehingga segala tindakan baik dari perkataan ataupun perbuatan akan menjadi pedoman bagi mereka. Maka dari itu, seorang pendidik perlu membenahi sikapnya agar mampu menjadi panutan yang layak untuk dicontoh sehingga menghasilkan murid yang bermoral, spiritual, dan sosial yang baik.[8]

Memilih pendidik yang baik perkataan dan akhlaknya sangat dianjurkan di dalam islam, sebab memilih guru adalah cara yang tepat menentukan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dilakukan supaya pelajar merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Sebab, ditakutkan ketika pelajar tidak nyaman dengan seorang pendidik adalah pelajar akan merasa tidak enjoy dengan pembelajaran serta mudah untuk mengacuhkan dan bahkan meninggalkan gurunya.[9]

Salah satu cara yang dapat guru lakukan dalam menyampaikan ilmu yaitu dengan memberikan keteladanan. Memberikan keteladanan merupakan cara yang digunakan oleh Rasulullah ketika mendidik para sahabat. Ketika Rasulullah ingin mengajarkan atau ingin memerintahkan suatu perkara, maka Rasulullah terlebih dahulu yang memberikan contoh kepada para sahabat. Ketika guru memeraktikan terlebih dahulu suatu perkara, maka pengaruh murid untuk menjalankan perintah guru akan lebih besar, dan apa yang guru maksudkan akan lebih jelas dipahami oleh para murid.[10]

 ___________________________________________________________________________

[1] Dirgantara Wicaksono, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Pamulang, Banten, Jurnal, hal. 112.

[2] Adian Husaini, Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045, Cet II, (Depok: Ponpes at- Taqwa, 2018), hal 7.

[3] Ahmad Izzan, Hadits Pendidikan, (Jakarta: Humaniora, 2016), ha. 93.            

[4] Hosnan, Etika Profesi Pendidik, (Bogor: Ghalia Indonesia) hal. 90-91.

[5] Hosnan, Etika Profesi Pendidik, (Bogor: Ghalia Indonesia) hal.108.

[6] Muhammad Khalifah, dkk, Menjadi Guru Inspiratif, Terj. Irwan Raihan, Cet.III, (Sukoharjo: Mumtaza, 2022), hal. 25.

[7] Ahmad Izzan, Hadits Pendidikan, (Jakarta: Humaniora, 2016), hal.113.

[8] Ahmad Izzan, Hadits Pendidikan, (Jakarta: Humaniora, 2016), hal. 147.

[9] Ta’im muta’alim, hal. 46-47.

[10] Rasulullah sang guru hal 95-96

 

Also Read

Bagikan:

3 pemikiran pada “Urgensi Guru dalam Memberikan Keteladanan kepada Murid di Dunia Pendidikan”

  1. Ping-balik: Membiasakan Murid untuk Bertanya Disertai Adab-Adabnya – Gurunaa
  2. Ping-balik: MEMUJI UNTUK MEMOTIVASI ANAK DIDIK - Gurunaa
  3. Ping-balik: MENJADI GURU TELADAN? SIAPA TAKUT…! - Gurunaa

Tinggalkan komentar